7 Pertanyaan Saat Menyusun Kotbah

Francis Chan sangat memperdulikan jemaat yang mendengarkan kotbahnya. Dia selalu mengajukan 7 pertanyaan kepada diri sendiri saat menyusun dan menyampaikan kotbah, agar kotbahnya berkenan di hadapan Tuhan dan juga di hati jemaat yang dia cintai.

Hal yang sama sebaiknya dilakukan oleh para Penatua dan Diaken dari Gereja Protestan Indonesia bagian Barat (GPIB) atau para Pengkotbah dari gereja lain untuk membangun diri dalam menyampaikan kotbah yang baik.

Berikut adalah ke-7 pertanyaan dimaksud:

1. Apakah saya khawatir tentang apa yang orang pikirkan atau apa yang Allah pikirkan tentang kotbah saya? (Berkotbah dengan takut akan Tuhan/ Teach with fear)

2. Apakah saya benar-benar mengasihi orang-orang yang mendengarkan kotbah saya ini? (Berkotbah dengan cinta/ Teach with love.)

3. Apakah saya menyajikan bagian Firman Tuhan ini secara akurat? (Kotbahkan secara akurat/ Teach with accuracy.)

4. Apakah saya tergantung penuh pada kekuatan Roh Kudus atau kepandaian saya sendiri? (Kotbahkan dengan kuasa Roh/ Teach with power.)

5. Apakah saya sendiri menerapkan kotbah ini dalam hidup saya sendiri? (Kotbahkan dengan penuh integritas/ Teach with integrity.)

6. Apakah kotbah ini menarik perhatian pendengarnya ke diri saya atau kepada Allah? (Kotbahkan dengan kerendahan hati/ Teach with humility.)

7. Apakah orang-orang yang mendengarkan kotbah ini benar-benar membutuhkannya? (Kotbahkan sesuai urgensinya/ Teach with urgency.)

Tidak mudah untuk menjawab semua pertanyaan itu, tetapi patut untuk terus menerus dilatih agar menjadi Pengkotbah yang berkenan di hati Tuhan dan Jemaat.